Kamis, 19 Mei 2011

Bagaimana Kehidupan Para Berseragam?

Tujuan anak melanjutkan sekolah adalah mendapatkan ilmu pengetahuan yang berlimpah dari guru yang mengajar. Selain itu, anak bersekolah diajarkan untuk belajar menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan menjaga moral diri dan keluarga. Sekolah merupakan media pendidikan yang cukup menunjang bila digunakan dengan baik dan benar. Dalam lingkungan sekolah, anak selayaknya menjadi siswa yang patuh pada peraturan sekolah. Peraturan yang dibuat mengatur siswa agar mereka bisa bersikap dan berbuat dengan baik. Namun, bagaimana dengan kehidupan siswa di luar sekolah? Disini, aku mengangkat cerita nyata dengan fakta yang terjadi hingga kehidupan jaman saat ini. Tahun ini terlihat menonjol dan terkuak bagaimana kehidupan para berseragam diluar lingkungan sekolah, meski di tahun sebelumnya sebenarnya hal ini berulang terjadi di negara ini.
Tiap generasi melahirkan penerus generasi untuk melanjutkan usaha generasi sebelumnya menjadi sosok yang dapat mempertahankan, menjaga apa yang telah diraih dengan keringat. Tapi, ternyata Sang Pencipta berikan jalan ujian untuk penerus generasi sekarang yaitu melalui para berseragam. Entah apa yang dalam pikiran dan benak para berseragam sebelum mengambil keputusan yang beresiko tinggi dan yang dampaknya dapat merusak citra moral para berseragam. Ya.. disini aku mengangkat cerita mereka, khususnya para berseragam yang menyandang gelar calon wanita dan ibu untuk di masa depan. Hanya dengan modal nekad, para berseragam menjual harga dirinya untuk menyenangkan para lelaki yang membutuhkan pelampiasan hasrat nafsu mereka. Maaf .. bila artikel ini justru kontroversi, namun aku sedih dan merasakan sebagai salah satu dari kaum wanita. Mungkin aku termasuk yang beruntung memiliki kehidupan yang lebih baik, namun dari itu, akupun masih bisa merasakan dalam posisi mereka, para berseragam (wanita), yang dimana mereka, dengan berbagai alasan mengapa akhirnya mengambil keputusan yang menyimpang. Padahal masa depan itu lebih indah bila dilalui dengan tekad untuk gapai cita-cita bukan nekad gapai derita batin dan fisik.
Jujur, aku tak memiliki apa-apa yang belum bisa kubanggakan untuk keluarga dan lingkungan sekitarku. Aku masih belum bisa berikan yang bermanfaat untuk mereka yang telah berikan segenap dukungan. Tahukah kalian, semua pasti ada jalan untuk yang terbaik. Tapi bukan dengan mengambil keputusan yang gegabah, dengan menghilangkan satu kesempatan kita, para berseragam(wanita), hidup itu bukan untuk dirusak. Melainkan kita hidup untuk menjadi penghuni bumi yang baik, yang menjaga apa yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar